Senin, 09 September 2013

Proses Pembuatan Iklan Televisi

Proses Pembuatan Iklan Televisi
 1. Brainstorming
Biasanya, produsen (kita sebut dengan istilah “client”) akan memilih advertising agency (“agency” = merupakan sebuah team work yang terdiri antara lain Account Executive, Creative, Media Planner) untuk membuat & mengiklankan produk mereka. Client & Agency mengadakan pertemuan untuk brainstorming atau membahas hal-hal yang ingin dijual (selling point) dari product tersebut. Hal – hal yang dipelajari oleh agency sebelum membuat iklan antara lain : – Product knowledge – Riset Pasar – Client “wants” – Budget Client
2. Storyline & storyboard
Setelah agency mendapatkan keseluruhan informasi dari karakteristik produk, tahap selanjutnya team creative agency membuat storyline, yakni ide atau gagasan cerita dari iklan yang akan dibuat. Pada tahap ini biasanya memakan waktu yang cukup lama karena menyesuaikan antara keinginan client dengan ide agency. Disini agency berperan sangat penting karena memberi masukan tentang seluruh strategy pemasaran agar iklan tersebut berhasil mendongkrak penjualan produk. Agency menyodorkan beberapa storyline sebagai alternative pilihan untuk client, namun tetap sesuai dengan konsep yang sudah dibuat. Client akan memilih storyline yang selanjutnya akan dibuatkan dalam bentuk storyboard ( cerita iklan yang dibuat dalam bentuk gambar frame to frame sesuai durasi iklan yang akan dibuat). Biasanya iklan televisi dibuat berdurasi 30”, 15”, dan 5”. Tetapi ada pula yang berdurasi 60” (terutama iklan produk rokok)
Ada 2 jenis storyboard yang dikenal di dunia advertising : – Jingle Based ( yakni cerita iklan yang durasinya disesuaikan dengan jingle atau lagu yang telah dibuat terlebih dahulu) – Non jingle Based ( yakni cerita iklan disesuaikan dengan gambar yang akan ditampilkan Dalam storyboard juga biasanya sudah tertuang konsep : a. Lokasi apakah di dalam ruangan (in door) atau di luar ruangan (out door) atau gabungan keduanya. b. Talent ( Model) apakah memakai bintang terkenal (artis) atau tidak sebagai Main Talent c. Wardrobe (pakaian yang digunakan model iklan)
3. Memilih Sutradara & Production House
Storyboard yang telah disetujui client akhirnya akan dibuat dalam suatu iklan televisi (tv comm = tv commercial) . Hal pertama yang dilakukan agency adalah memilih sutradara yang sesuai dengan karakteristik iklan yang akan dibuat , atau specialist sutradara. Misalnya ada sutradara yang mahir dalam pembuatan iklan untuk produk masakan, shampoo, otomotive, dll. Kalangan advertising agency pasti sudah memiliki referensi nama-nama sutradara yang memang ahli di bidangnya. Production House (PH) sebagai pihak ketiga pembuat iklan bekerjasama dengan team agency akan mengimplementasikan konsep iklan yang telah disetujui bersama. Biasanya sutradara memiliki eksekusi atau interpertasi sendiri tentang konsep iklan yang akan diterjemahkan ke dalam bentuk visual.
4. Casting Talent
Setelah sutradara menyampaikan interpretasi storyboard agency & disetujui maka selanjutnya sebelum ke proses pengambilan gambar (shooting) akan dilakukan pemilihan model (talent) oleh Production House sesuai konsep yang ada dalam storyboard PH akan mengundang model agency untuk casting model-modelnya . Biasanya PH juga yang membuatkan kontrak kerjasama dengan talent terpilih oleh sutradara, client & adv agency. Tetapi jika memakai artis sebagai bintang utama, advertising agency biasanya langsung yang menangani.
5. Shooting (Pengambilan Gambar)
Lamanya pengambilan gambar tergantung konsep stroryboard. Paling cepat memakan waktu 1 hari penuh untuk membuat iklan berdurasi 30”. Dalam proses shooting ini tentunya dipantau oleh agency & client. Production House paling bertanggung jawab selama proses shooting sampai menjadi sebuah iklan televisi. Hal utama yang perlu menjadi catatan selama proses shooting kesesuaian antara frame di storyboard dengan pengambilan gambar. Biasanya sutradara akan mencoret frame yang sudah diambil gambarnya dan sesuai dengan interpretasinya.
6. Editing & Off Line
Shooting selesai biasanya film dicuci kemudian di edit atau dipilih gambar yang paling bagus . Kemudian proses Off Line yaitu menyambungkan gambar yang terpilih sesuai frame yang ada dalam storyboard dan masih tanpa suara.
7. Take Voice Offer
Gambar hasil off line yang disetujui bersama selanjutnya akan diisi oleh suara sesuai storyboard. Dilakukan di studio yang kedap suara, sehingga kualitas suara akan benar-benar terjaga. Editor suara akan mengarahkan talent berdialog sesuai script. Kemudian hasil pengambilan suara ini akan disimpan dalam CD.
8. On Line
Proses memadukan gambar & suara (sinkronisasi). Kepingan CD hasil Take VO dipadukan dengan gambar hasil off line sehingga hasilnya menjadi iklan – iklan yang sering kita lihat di televisi. Bila hasilnya sudah memuaskan semua pihak maka akan digandakan ke dalam bentuk Betacamp SP untuk di distribusikan ke station – station televisi.
 9. Pembuatan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS)
Membuat ijin penayangan iklan tv di Badan Sensor. Biasanya cukup waktu 1 – 3 hari saja. Biasanya jauh sebelum iklan selesai, Media Planner telah membuatkan strategi penempatan iklan tersebut baik di televisi, radio atau Print Ad.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

aduh tombol kanannya rusaaakk...
wkwkwkwk....

pipimonic mengatakan...

Mbak, mau tanya. Kalau tugas copy writer itu hanya sebatas membuat storyline dan storyboard aja yah?

Unknown mengatakan...

kak sumber refensinya dari mana? dari buku? kalau iya buku apa?

Posting Komentar