Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat
kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan
lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami
kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah
berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan
dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya
masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan
yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan
pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota,
pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang
tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa
harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak.
Senin, 14 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar